Entah kenapa dari awal selalu berpapasan kalo lagi nengok-nengokin kepala.
Mata bertemu mata.
Saya langsung menghindar dari tatapannya. Takut dia bisa membaca pikiran saya.
Yah mungkin dia sadar jika saya menghindari bertatapan langsung. Bahkan jika mengobrol pun saya selalu menghindari matanya. Tak berani melihat matanya.
Bukannya bermaksud tidak sopan ataupun sombong, tapi jujur saja saya takut ketahuan.
Bahkan jika berpapasan di jalan hanya bisa senyum dan menghindari kontak mata lagi. Tidak bisa menyapa seperti yang lain.
Sekalinya menyapa hanya sekali, itu pun saat yang lain tak ada.
Saya berusaha untuk bersikap biasa. Tapi, sebiasa-biasanya tidak seperti kepada orang lain.
Maaf, jika saya pengecut.
Tapi,
Ini demi kebaikan saya juga...
Jika saya seperti orang lain, mungkin saya juga bisa mengobrol banyak dan menatap matamu
Tapi, saya bukan seperti mereka
Saya punya cara tersendiri
walau, cara tersebut tidak berguna
saya tetap nyaman dengan bersikap seperti itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar